7/08/2014

Pilpres 2014

Pemilihan calon presiden dan calon wakil presiden a.k.a pemilu pilpres di Malaysia diadain hari Sabtu ini, 5 Juli 2014. Lebih cepet 4 hari dari pemilu di tanah air.
Akhirnya saudara-saudaraaa, sebagai warga negara yang sudah cukup umur dan terdaftar secara legal saya mendapatkan juga kesempatan merasakan sensasi nyoblos gitu. Men, super excited to de maxx!

Jadilah kalau pemilu di luar negeri, para WNI pastinya punya kesempatan nyoblos juga. Gak kayak di Indonesia gitu ada TPS dimana-mana, pilihan kami sedikit, harus ke KBRI atau gak via pos. Nah kebetulan di Malaysia juga menerapkan sistem seperti itu, cuma ada dua TPSnya yaitu di KBRI sama di Sekolah Indonesia Kuala Lumpur.

Karena pernah trauma denga kejadian tak menyenangkan dalam mengantri di KBRI (waktu itu mau memperpanjang passport) jadi saya dan teman-teman memutuskan untuk datang pagi buat menghindari antrian.
Eh taunya nyampe KBRI ternyata gak ada antrian sama sekali dan semua prosesnya sangat-amat-cepat!!! Pokoknya totalnya dari pendaftaran, pengambilan kertas suara, nyoblos dibilik suara dan nyelupin jari ke tinta semuanya kurang dari 10 menit, YA 10 MENIT KURANG!!!!
Bener-bener ringkas, cepat, sistematis dan teratur!!! Salute banget buat panitianya.

Keempat bapak-bapak ini terlihat kiclong sentausa di foto kertas suara.

Itu penampakan surat suaranya, alhamdulillah gak ada foto satu calon pun yang hilang kayak isu yang beredar diluar sana.
Degdegan banget waktu udah dapet ni kertas suara. Pas dibuka langsung dikasih senyum 4 bapak-bapak ini seakan mereka berkata "Pilih kami Karina!!!", "Jangan ah, pilih kami aja!!!", "Nanti gaji pekerja dibidangmu kami naikin!!!", "Nanti Bogor - airport Soekarno Hatta kami bangun shinkansen khusus buat kamu!!!". Imajinasi liar, nervous dan ditambah lagi lagi lapar-laparnya bisa menimbulkan fatamorgana yang gak jelas.
Trus pas bagian nyoblosnya saya bingung nyoblos dimana, karena nanti sayang kalau muka calon yang saya pilih jadi rusak yaudah saya coblos nomornya aja. Tak lupa diiringi basmallah dan tercobloslah nomornya itu. Cepat-cepat saya lipat kembali dan masukin ke kotak suara. Ditambah lagi mas-mas dan mbak-mbak panitianya macam memerhatikan gerak-gerik para pencoblos (atau gue aja yang GR) yaudah saya putuskan cepat-cepat kearah meja tinta biru dan mencelupkan dengan_terlalu_semangat jari kelingking saya.
Dan TADAAAAAAA!!! Maka selesailah seluruh prosesi pemilu pertama dalam hidup saya itu. Menyenangkannn :')

Dan tak lupa foto-foto dengan kelingkin biru :3

Demikianlah cerita singkat pemilu saya yang duluan mendahului agan-agan di Indonesia. Mungkin karena pertama kalinya makanya sangat-teramat excited heuheuheu..

Tapi part yang paling saya enjoy overall gak cuma hari-H pemilu itu doang, tapi keseluruhannya dari awal, semenjak pemilu legislatif April lalu selesai terutama.
Saya bener-bener merasa anak bangsa Indonesia sepenuhnya dimana saya mendapat kesempatan bersuara dan menentukan pilihan masing-masing sesuai hati nurani kita. Gak semua orang warga negara lain punya kesempatan kayak kita untuk merayakan kebebasan bersuara, kita rakyat Indonesia itu sangat beruntung tau :))
Perjalanan menentukan pilihan itu sendiri sangatlah menantang dan penuh pasang surut. Saya berusaha menggunakan mindset yang objektif dan logis tapi tetap netral untuk mencerna semua sumber-sumber yang saya dengar, lihat dan baca. Karena itulah panggung politik, penuh sandiwara, jangan lihat cuma dari satu prespektif saja.
Dari galau-galauan mau milih yang mana, kenapa milih yang ini, kenapa bukan yang itu dan banyak tanda tanya lainnya sampai akhirnya pilihan saya jatuh di nomor 2 tapi saya masih berusaha utuk menatap positif dan menghargai pasangan nomor 1 dan pendukung-pendukung beliau. Berusaha walaupun saya punya pilihan namun masih berdiri di garis netral.

Jujur saya sangat bangga dan bahagia bisa ambil bagian dari pemilu presiden kali ini. Setiap momen seperti ngebacaiin link-link yang baik sampai yang tingkat sesat, nontonin debat presiden tiap minggunya, ngekepoin timeline para pendukung 1 dan 2, sampai percakapan "sok tau" tentang pemilu saya dan teman-teman saya dikala makan hampir setiap hari. I embraced that moments.
Saya harap siapa pun yang bakal jadi RI 1 dan RI 2 periode 2014-2019 ini bisa membawa bangsa saya menjadi lebih baik, jauh lebih baik kalau bisa bahkan jadi yang terbaik.
Dan saya, sebagai salah satu pemudi Indonesia berjanji akan selalu berusaha ikut serta dalam pembangunan bangsa.
Merdeka!!!

No comments:

Post a Comment